Seandainya Aku Wartawan Andal

Sedikit Cerita Tentang Mimpi dan Tugasku


Aku bingung. Ah, ingin meledak rasanya kepalaku ini. Benar-benar buntu, tak tahu harus menulis apa. Jadi kutulis saja apa yang ada di kepalaku saat ini. Haha aduh maaf bicara ngawur. Seperti yang kubilang, aku sedang buntu.

Jadi begini, aku mendapat tugas dari dosenku untuk membuat tulisan dengan tema "Seandainya Aku Jadi Wartawan Andal". Nah, tetapi, sekarang aku masih buntu hehehe. Bukan karena apa-apa, tetapi karena masih kelelahan berjibaku di kereta Tanah Abang-Bogor sore tadi. Penuhnya bukan main. Tetapi ya sudahlah, hari ini sungguh sangat mengesankan karena aku habis berguru dengan bang Moses, Redaktur Investigasi Tempo, soal jurnalistik investigasi. Yah, walaupun bayarannya harus berdesak-desakan di kereta tadi hahaha,

Kembali ke tugasku, dosenku memintaku membuat tulisan seperti yang telah disebutkan di alinea sebelumnya. Tema ini menarik bagiku, karena memang aku betul-betul berniat menjadi seorang wartawan. Sudah semenjak aku SMK kalau tak salah, aku sudah rajin menonton atau membaca berita. Itu untuk berita, tetapi kalau hobi membaca sudah sejak kecil sebetulnya.

Nenekku sampai bilang "Tuh si Brian saking kutu bukunya lagi lebaran gini masih saja baca buku,". Padahal nih ya, kalau kamu tahu wajahku, gaada tampang kutu bukunya sama sekali hahaha. Bahkan teman-teman sekolahku dulu selalu menyangka kalau aku adalah berandalan ketika pertama kali bertemu. Haha tapi yasudahlah, sebelum melenceng lebih jauh, kita kembali lagi ke tugasku.

Berawal dari hobi membaca sejak kecil, dari sanalah aku menemukan passion-ku di bidang jurnalistik. Jadi kalau soal "Seandainya Aku Jadi Wartawan Andal" ya itu memang tujuanku. Apalagi setelah hari ini berguru dengan bang Moses, passion-ku semakin berkobar dan semakin tidak sabar terjun ke dunia kerja nanti.

Sangat banyak hal yang ingin kulakukan kalau aku sudah menjadi wartawan andal. Mulai dari memberi inspirasi ke banyak orang lewat tulisan-tulisan hasil liputanku, sampai menguak kebusukan dan kejahatan yang terjadi di masyarakat, entah itu korupsi, suap, illegal logging, dan banyak hal lain. Namun dari semua hal itu, yang paling aku ingin lakukan ketika sudah menjadi wartawan andal nanti adalah mengelola media yang fokus di bidang maritim dan kehidupan laut. Mengapa? karena aku cinta dengan laut.

Sedikit berbelok, ayahku dulu seorang pelaut profesional dan terpelajar. Di rumah, banyak buku tentang biota laut, oseanografi, dan ilmu pelayaran, walaupun sekarang sudah hilang karena banjir setinggi atap hampir satu dekade lalu. Seperti yang telah kubilang, sejak kecil aku senang membaca, dan itulah bacaanku. Alhamdulillah, walaupun masih kecil, sebagian isinya sudah kupahami, yah sebagian besar hanya lihat gambar-gambarnya sih hahaha. Jadi, untuk lebih jelasnya mengapa aku cinta laut, itulah alasannya. Ditambah, dulu aku sering sekali dibawa ke pantai oleh ayah. Dari yang tadinya disangka anak bule, sampai dibilang anak layangan karena kulitku gosong hahaha.

Oke kembali ke topik, maaf banyak belok-beloknya nih hehe. Selain karena cinta dengan laut, alasanku ingin mengelola media yang fokus meliput soal kelautan juga karena Indonesia adalah negara maritim, tetapi belum dikembangkan secara maksimal. Kita malah fokus ke bidang perindustrian dan pertambangan, ketika "emas" yang sesungguhnya terhampar di laut sana. Aku ingin mediaku itu nanti dapat mendidik masyarakat, bagaimana cara mengelola sekaligus memelihara laut kita, agar negara kita sejahtera.

Jadi begitulah, aku tidak mau berbelit-belit. Impianku sederhana, ingin negaraku maju dan bisa bersaing dengan negara-negara lain yang telah mapan. Bagaimana caranya? Dengan melakukan hal yang sedang kupelajari sekarang, mengelola media massa. Lewat pekerjaanku, insya Allah, aku akan mendidik banyak orang, terutama nelayan dan masyarakat pesisir untuk lebih bisa memanfaatkan sumber daya alam laut kita, sekaligus memeliharanya. Apalagi setelah mendengar waktu itu di berita Indonesia impor garam. Gak lucu itu, Indonesia pantainya begitu luas tapi impor garam.

Okeh, sekian dulu ya pembaca yang budiman. Sukses untuk kalian, semoga kalian juga bisa menikmati bidang yang kalian tekuni sekarang ini. Kalau yang belum ketemu, terus cari, sampai ketemu, karena kerja di bidang yang tidak kalian suka 'tuh gaenak lho hehehe. Selamat malam!

No comments:

Post a Comment